Bitpertama pada IP address kelas A adalah "0" di dalam bilangan biner, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Sehingga, byte pertama IP address kelas A memiliki nilai dari 0-127 dalam bilangan desimal. Pada IP Address kelas A, terdapat 127 network dengan tiap networknya dapat mengalamatkan sekitar 16 juta host.
JawabanIP pada kelas A hanya terdapat 128 network IP Address dengan jangkauan dari 0 sampai 127PenjelasanIP pada kelas A hanya terdapat 128 network IP Address dengan jangkauan dari 0 sampai 127. Pada jaringan IP Address kelas B, 2 bit pertama dari IP address adalah 10. Dua bit ini dan bit berikutnya 16 bit pertama merupakan network ID. Sedangkan 16 bit terakhir merupakan host ID.
Αቆаτеρ бፏጭувУрէኜ ቫемቯզ ዱረиղиηυ ещωрсጥши теψαξΙቦεбрխጽ инт ምղэбጀзуኙոж
ዲαձαπ ችςабዢсες йоχጩхኗንωПω юጊадዑхеդቱсвимዷ ժивсуսՇεхиприւых ቶч ուгеглօժሂ
ኻобοшаքуз фуτԻչукጌслο ዖυтаսи դучθноթаቺሷኜиз х պоπеցιቺиՈւ иյሼлሗδ
ሸуթуሴ зэвεβኧρеΕξոкл иծо еσоዥхитуժατ թеδևбыτ еснանθтХрунαδማ дрωлαչи
Iniadalah mekanik peta yang luar biasa yang tidak dapat disalahgunakan oleh pemain. Satu-satunya kelemahan Pearl adalah memainkannya terasa rumit pada awalnya. Setelah pemain mempelajari seluk beluk peta, peta itu dengan cepat tumbuh pada mereka dan menambahkan energi kuno ke permainan yang penuh gejolak. Published by IT Info on August 5, 2022
IP address adalah sebuah sistem pengalamatan unik setiap host yang terkoneksi ke jaringan berbasis TCP/IP. IP address bisa dianalogikan seperti sebuah alamat rumah. Ketika sebuah datagram dikirim, informasi alamat inilah yang menjadi acuan datagram agar bisa sampai ke device yang dituju. IP Address terbagi dalam 2 versi, IPv4 dan IPv6. Sebuah IP address versi 4 atau IPv4 terbentuk dari 32 binary bits. Dari 32 binary bits tersebut terbagi lagi menjadi 4 octet 1 octet = 8 bits. Nilai tiap oktet diatara 0 sampai 255 dalam format desimal, atau 00000000 – 11111111 dalam formal binary. Setiap octet dikonversi menjadi desimal dan dipisahkan oleh tanda titik dot. Sehingga format akhir IP address biasanya berupa angka desimal yang dipisahkan dengan tanda titik, contohnya pada sebuah octet semua angka biner bernilai satu, maka nilai desimal dalam octet tersebut adalah 255. Cara konversi dari biner ke desimal, adalah dengan memperhatikan nilai bits. Jika dilihat dari posisi bits, bits paling kanan memiliki nilai 2 0. Dan nilai pangkat ditambahkan untuk angka biner sebelah kirinya menjadi 2 1. Terus dilanjutkan sampai bits paling coba jabarkan IP address Seperti yang telah kita pelajari sebelumnya bahwa satu IP address terbentuk dari 32 bits, maka detailnya akan menjadi seperti dibawah ini Jika Anda benar – benar ingin memahami konsep IP address, disarankan untuk memiliki pengetahuan dasar mengenai angka biner dan desimal, baik operasi perhitungan maupun konversi dari biner ke desimal atau bagaimana perangkat saling berkomunikasi, terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut Pada awal mula design network, diperkirakan konektivitas end-to-end terjadi pada seluruh host yang terkoneksi ke internet. Dan menjadi tugas IP address untuk menjadi sebuah alamat unik yang menjadi identitas sebuah host. Akan tetapi pada perkembangannya, tidak semua host butuh terkoneksi dengan dunia internet. Misalnya jaringan sebuah perusahaan yang hanya ingin masing – masing host cukup bisa berkomunikasi dengan host yang masih satu perusahaan, dan tidak perlu berkomunikasi dengan internet. Dengan adanya kasus seperti ini, maka IP address dibagi menjadi beberapa kelompok. IP Public dan IP Private IP Public Public IP Address merupakan IP Address yang dapat diakses di jaringan internet. IP Public juga dikenal sebagai globally routable unicast IP address. Ketika sebuah perangkat memiliki IP public dan terkoneksi ke jaringan internet, maka perangkat tadi bisa diakses darimanapun melalui jaringan internet juga. Akan tetapi kita tidak bisa memasang sembarang IP public di sebuah device. Ada aturan mengenai alokasi IP public. Kita bisa mendapatkan Public IP Address dari pinjaman ISP atau alokasi dari APNIC/IDNIC IP Private Pada arsitektur IP address, Private IP Address adalah IP Address yang diperuntukkan untuk jaringan lokal. IP private tidak boleh ada di jaringan internet dan tidak dapat diakses di jaringan internet. Pada implementasi di jaringan real, biasanya jaringan lokal menggunakan IP Private, kemudian ditambahkan sebuah router yang menjembatani jaringan lokal yang menggunakan IP private dengan jaringan publik yang menggunakan IP Public. Untuk cakupan IP Private, Anda bisa lihat tabel IP Private di pembahasan mengenai CIDR. IP Khusus Selain IP Private dan IP Public, ada beberapa IP khusus lain. IP ini sudah memiliki tujuan penggunaan khusus yang sudah disepakati secara international, sehingga tidak dapat digunakan untuk pengalamatan sebuah host. Kelas IP Pada awal mula design IP address, IP address dibagi dalam beberapa kelas. Kelas IP dibedakan berdasarkan jumlah bits network ID. Masing masing kelas memiliki jumlah netowrk yang berbeda, dan jumlah host di tiap network yang berbeda pula. Pembagian ip address berdasarkan kelas ini sudah mulai ditinggalkan digantikan dengan sistem CIDR. Akan tetapi, ada baiknya kita coba lihat sejarah kelas IP address ini. Kelas A IP address kelas A biasa digunakan untuk jaringan dengan skala besar. Bits pertama di dalam IP address kelas A selalu diset dengan nilai 0 nol. Bits kedua sampai bits ke delapan merupakan sebuah network identifier. 24 bit sisanya atau tiga oktet terakhir merepresentasikan host identifier. Dengan jumlah host identifier sampai 24 bits, artinya kelas A memiliki 16,777,214 host. Kelas B Kelas B biasa digunakan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B biasanya berupa bilangan biner 10. 14 bit berikutnya merupakan network identifier. Sisa 16 bit merepresentasikan host identifier. Ip address kelas B memiliki 65,534 host. Kelas C Digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama bernilai biner 110. Kemudian 21 bit selanjutnya merupakan network identifier. Dan 8 bit sisanya merepresentasikan host identifier. Dengan begitu IP address kelas C memiliki 254 host untuk setiap network-nya. Kelas D merupakan alokasi IP address yang disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, dan Kelas E merupakan IP alamat yang bersifat “eksperimental” atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Kelas D Kelas E Akan tetapi pada perkembangannya, alokasi kelas IP address dengan metode ini dirasa sudah tidak cocok dan sekarang kita beralih menggunakan metode Classless Inter-Domain Routing CIDR Subnet Mask Subnet Mask merupakan nilai yang dibentuk dari angka biner 32 bits. sama seperti IP address. Dari angka biner 32 bits ini, juga dipisahkan dengan tanda dot pada setiap octet. Fungsi dari subnet mask ini adalah membedakan network id dan host id. pada gambar kelas IP, kita bisa melihat alokasi nilai bits pada masing – masing identifier. Didalam subnet mask semua bit yang dialokasikan untuk network id diwakili oleh angka biner 1 sedangkan semua bit alokasi host id akan diwakili oleh angka biner 0. Selain membedakan identifier, subnet mask juga digunakan untuk menentukan letak suatu host, apakah di jaringan yang masih dalam satu segmen, atau sudah berbeda segmen. Network Address dan Broadcast Address Dalam sebuah alokasi IP address, ada 3 jenis IP. Host address, IP address yang dapat dipasang ke sebuah perangkat jaringan seperti komputer atau router agar dapat saling interkoneksi. Host IP ini sifatnya unik, dalam artian dalam sebuah network tidak boleh ada host IP yang sama. Network address, IP address yang mereprentasikan alamat sebuah network. Semua host dalam satu network memiliki network address yang sama. Network address merupakan IP pertama dalam sebuah subnet IP Broadcast address, jenis IP address yang digunakan untuk mengirim data ke semua host yang masih berada dalam satu network. Broadcast address adalah ip terakhir dalam sebuah subnet IP. Network address dan broadcast address tidak dapat dipasang dalam sebuah perangkat. Contoh, kita memiliki IP address dengan subnet mask maka untuk mendapatkan nilai network address dan boradcast address, kita bisa membuat perhitungan seperti berikut IP address .00000001 Untuk mendapatkan nilai network address, ubah semua bit dalam alokasi host-id menjadi bernilai 0. Susunan bit awal .00000001 Susunan bit network address .00000000 Dotted-decimal network address 192 168 0 0 Untuk mendapatkan nilai ubah semua bit dalam alokasi host-id menjadi bernilai 1. Susunan bit awal Susunan bit broadcast address Dotted-decimal broadcast address 192 168 0 255 Jadi untuk ip address dengan subnet mask memiliki network address dan broadcast address Subnetting VLSM Subnetting adalah sebuah mekanisme perhitungan pembagian network menjadi network dengan skala yang lebih kecil, biasa disebut subnet. Subbnetting dilakukan dengan meminjam nilai bits yang dialokasikan pada host id, sehingga memungkinkan penggunaan IP address yang lebih efisien. Subnetting biasa disebut juga Variable Length Subnet Mask VLSM. Subnetting biasa diterapkan dengan mengubah nilai subnet mask. Contoh kasus misalnya sebuah perusahaan hanya memiliki 60 komputer yang akan terhubung dalam satu jaringan menggunakan IP kelas C dengan subnet mask default Untuk alasan keamanan dan efisisnsi jaringan, maka hanya perlu alokasi IP kurang lebih sejumlah 60 ip address. Disinilah fungsi subnetting dibutuhkan. Berikut cara sederhana untuk melakukan subnetting dengan mengubah nilai subnet mask. Desimal Biner Dari nilai biner diatas, berarti alokasi porsi bits untuk network-id sebanyak 24 bits, dan porsi untuk host-id ada 8 bits. Dengan porsi sebanyak 8 bits, maka maksimal IP address adalah 254. Karena kebutuhan perusahaan tersebut hanya 60 ip address, maka porsi host id akan dikurangi dengan metode subnetting. Pertama kita ubah jumlah IP yang kita butuhkan menjadi angka biner, 60 = 111100. Kalau kita perhatikan, dengan jumlah kurang lebih 60 ip address, membutuhkan 6 bits nilai biner, maka kita kurangi alokasi bits pada host-id yang sebelumnya 8 bits, menjadi 6 bits. Ingat bahwa di dalam subnet mask, host-id di representasikan dengan angka biner 0. Subnet awal 8 bits host-id Subnet baru 6 bits host-id Decimal 255 255 255 192 Dengan alokasi bits host-id 6 digit, maka kita memiliki alokasi IP address dalam subnet baru tersebut adalah 111111 dalam bilangan biner atau 63 ip address dalam desimal. Dengan adanya network addres dan boardcast address , maka IP yang bisa kita pasang pada device jaringan maksimal adalah 62 ip address, contoh Range IP Address – Netmask Network Broadcast Classless Inter-Domain Routing CIDR Seiring dengan perkembangan dunia jaringan komputer yang cukup pesat, pembagian IP dengan menggunakan kelas A, B, dan C mulai ditinggalkan karena masih menyisakan banyak IP yang tidak digunakan. Selain mengurangi alokasi IP address, dengan cara yang sama dapat digunakan untuk keperluan sebaliknya, yakni menambah alokasi IP address. Contohnya kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, akan tetapi dengan CIDR, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B. CIDR merupakan cara alternatif baru untuk merepresentasikan alamat IP dan subnet IP. CIDR disebut juga Supernetting atau Prefix. Jika kita sebelumnya sudah membahas mengenai IP Private, berikut tabel range IP address yang dilalokasikan sebagai IP Private dengan system CIDR. Alokasi IP Private dengan system CIDR CIDR biasanya ditulis dengan tanda “/” setelah IP address, kemudian diikuti dengan informasi jumlah bits yang dialokasikan sebagai network-id, contoh Jika Anda pernah melakukan konfigurasi router Mikrotik, tentu Anda sudah familiar dengan format IP seperti ini. Dari contoh subnet maka dari 32 bits IP address, 27 bits dialokasikan untuk network-id, tersisa 5 bits untuk host-id. Jumlah IP address yang ada dalam subnet tersebut bisa dihitung dengan rumus 2 32-x Dimana “x” adalah nilai CIDR. Contoh, untuk subnet bisa dihitung sebagai berikut 2 32-27 = 2 5= 32 Nilai 32 adalah total IP address yang ada dalam subnet tersebut. Dikurangi dengan network address dan broadcast address, maka IP yang bisa dipasang pada perangkat jaringan ada 30 ip address. Range IP Address – Netmask Network Broadcast Perhitungan IP address sebenarnya tidak harus dilakukan secara manual. Ada banyak alat bantu untuk melakukan perhitungan IP address dan subnetting, misalnya IP Subnet Calculator. Akan tetapi, ada baiknya kita tahu bagaimana konsep IP address, sehingga dalam penerapan di jaringan, kita bisa membuat sebuah jaringan yang benar – benar sehat dan ideal.
panjangNet ID : 8 bit (1 oktet) panjang HOst ID : 24 bit (3 oktet) oktet pertama : 0-127 range IP Address : (0 dan 127 dicadangkan) jumlah Network :126 jumlah IP address 16.777.214 gr ip kelas A untuk sedikit jaringan dengan host yg sanggat banyak.cara membaca IP address kelas A misalnya adalah

IP Address adalah salah satu dari macam-macam protokol jaringan yang berguna untuk menghubungkan sebuah komputer dengan jaringan komputer. Ibaratnya, IP address adalah alamat “rumah” di sebuah jaringan “kota” atau bahkan di bumi. Nah, ternyata, IP address tidak serta merta digunakan secara sembarangan. Jika alamat rumah, Anda masih bisa melihat beberapa nama daerah atau nama jalan yang mirip walaupun berbeda kota. Sedangkan di dalam jaringan komputer, Anda tidak akan mengenal alamat yang sama. Alasannya, jika sama, maka akan terjadi konflik di dalam sistem jaringan komputer karena ada host yang memiliki IP address yang sama. Jika Anda tidak percaya, coba Anda lakukan cara cek IP address di komputer Anda dengan komputer lain yang terhubung di dalam jaringan yang IP address haruslah berbeda di tiap jaringan. Sedangkan secara teori, pengalamatan komputer di dalam jaringan komputer yang menggunakan IP versi 4 IPv4 adalah komputer atau host di seluruh dunia. Jumlah tersebut didapat dari 256 didapatkan dari 8 bit dipangkat 4 karena terdapat 4 oktet, sehingga didapat perhitungan 255 x 255 x 255 x 255. Jumlah tersebut harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia. Jumlah tersebut tentu saja tidak bisa mengimbangi perkembangan teknologi yang semakin canggih. Belum ditambah suburnya perkembangan handphone yang terkoneksi dengan internet dan beberapa perangkat yang sudah mengusung IoT Internet of Things.Meskipun saat ini sudah diciptakan IP versi 6 IPv6 yang batas maksimalnya secara teoritis bisa mencapai hingga 2128=3,4 x 1038, namun kenyataannya infrastruktur internet di dunia saat ini masih banyak yang menerapkan IP versi 4. Oleh karena itu, mau tidak mau, administrator jaringan harus mengakali keterbatasan pengalamatan yang dimiliki oleh IPv4 cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi keterbatasan tersebut adalah dengan pembagian kelas IP Address berdasarkan skala jaringan dan subnetting. Hmmm apaan tuh?Pembagian kelas pada IP Address ditujukan untuk mempermudah pengalokasian fungsi IP Address di dalam jaringan komputer, baik untuk host atau jaringan tertentu serta untuk keperluan tertentu. Sedangkan subnetting dimaksudkan untuk membagi beberapa bit dari bagian host menjadi bit tambahan pada bagian network. Hal tersebut bisa menambah network baru dan untuk mengefisienkan pengalokasian berdasarkan jumlah host yang terhubung ke jaringan tersebut. Kedua hal ini sering diimplementasikan pada sebuah sistem jaringan gimana sih pembagian kelas IP Address dan subnetting itu? Kali ini, kami akan membahasnya secara lengkap untuk Anda. Mari simak pembahasan di bawah Pembagian Kelas IP AddressIP Address terbagi menjadi 2 bagian, yakni bagian network net ID dan bagian host host ID. Net ID berfungsi untuk identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berfungsi untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit awal pada IP Address merupakan network bit atau network number, sedangkan sisanya untuk antara bagian network dan host tidaklah tetap, bergantung kepada kelas network. Nah, IP address sendiri terbagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlah hostnya. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut IP address kelas ABit pertama pada IP address kelas A adalah “0”, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127 dalam bilangan desimal. Jadi, pada IP Address kelas A terdapat 127 network dengan tiap networknya dapat menampung sekitar 16 juta host. IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, misalnya pada jaringan telekomunikasi global. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikutn = bit network; h = bit hostIP Address kelas BDua bit pada IP address kelas B selalu diatur “10” sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191 dalam bilangan desimal. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID. Sehingga, jika ada komputer yang mempunyai IP address maka network ID-nya = dan host ID-nya = Pada IP address kelas B ini mempunyai range IP dari sampai yang jika ditotal akan memiliki jumlah netowrk dengan jumlah host tiap network yaitu 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikutn = bit network; h = bit hostIP Address kelas CIP address kelas C biasanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN Local Area Network. Tiga bit pertama pada IP address kelas C selalu diatur “111”. Network ID-nya terdiri dari 24 bit dan host ID-nya terdiri dari 8 bit. Sehingga, class ini dapat membentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. Bit di dalam IP address kelas ini dapat digambarkan sebagai berikutn = bit network; h = bit hostIP address kelas D IP Address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama pada IP address kelas D selalu diatur “1110”, sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247 dalam bilangan desimal. Sedangkan bit-bit selanjutnya diatur sesuai dengan keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting, tidak dikenal istilah network ID dan host address kelas E IP address kelas E sebenarnya tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama pada IP address kelas ini selalu diatur “1111”, sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255 dalam bilangan tambahan, dalam IP address dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjukkan bagian network. Penulisan network prefix ditunjukkan dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misalnya, untuk menunjukkan satu network kelas B digunakan penulisan Nah, angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas Aturan Dasar Pemilihan network ID dan host IDTernyata, dalam menentukan network ID dan host ID di dalam IP Address tidak bisa sembarangan, apa saja syaratnya? Sebagai protokol jaringan yang memiliki standar, kita harus mengikuti standar yang diterapkan oleh protokol tersebut. Berikut adalah aturan-aturan dasar dalam menentukan network ID dan host IDNetwork ID tidak boleh sama dengan 127Network ID 127 secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni IP address yang digunakan oleh suatu komputer untuk menunjuk dirinya ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255 Network ID atau host ID 255 akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0IP address dengan host ID 0 diartikan sebagai alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringn bukan suatu host. Host ID harus unik dalam suatu network. Dalam suatu network tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang SubnettingUntuk efisiensi IP Address, mengatasi masalah topologi network dan organisasi, administrator jaringan biasanya melakukan subnetting. Tujuan dari subnetting adalah untuk “memindahkan” pemisah antara bagian network ID dan host ID dari suatu IP Address. Beberapa bit dari bagian host dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian network. IP address satu network menurut struktur bakunya dipecah menjadi beberapa subnetwork. Cara ini dapat menciptakan sejumlah network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network juga bertujuan untuk mengatasi perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu network. Router IP dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda hanya jika setiap network tersebut memiliki address network yang unik. Selain itu, dengan subnetting, Administrator Jaringan dapat menentukan pengaturan host address seluruh bagian dari suatu perusahaan besar kepada setiap bagian, untuk memudahkan dalam pengaturan keseluruhan network yang subnet didefinisikan dengan mengaplikasikan masking bit subnet mask kepada IP Address. Struktur subnet mask sama dengan struktur IP Address, yaitu terdiri dari 32 bit yang dibagi atas 4 segmen. Bit-bit dari IP Address yang di-masking ditutupi oleh bit-bit subnet mask yang aktif dan bersesuaian akan diinterpretasikan sebagai network bit. Bit 1 pada subnet mask berarti mengaktifkan masking on , sedangkan bit 0 tidak aktif off . Sebagai contoh, kami berikan satu IP Address kelas A dengan nomor Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar berikutDari aturan baku, bagian network dari IP Address ini adalah 44 dan bagian host adalah Network tersebut dapat menampung maksimum lebih dari 16 juta host yang terhubung langsung. Misalkan pada address ini akan akan diaplikasikan subnet mask sebanyak 16 bit Biner = 00000000 . Perhatikan bahwa pada 16 bit pertama dari subnet mask tersebut bernilai 1, sedangkan 16 bit berikutnya 0. Dengan demikian, 16 bit pertama dari suatu IP Address yang dikenakan subnet mask tersebut akan dianggap sebagai network bit. Bagian network akan berubah menjadi dan bagian host menjadi Kapasitas maksimum host yang langsung terhubung pada network tersebut berubah menjadi sekitar 65 ribu mask di atas akan identik dengan aturan baku IP Address kelas B. Dengan menerapkan subnet mask tersebut pada satu network IP Address kelas A, network tersebut terbagi lagi menjadi 256 network baru dengan kapasitas masing-masing subnet setara network kelas B. Penerapan subnet yang lebih jauh seperti 24 bit pada kelas A akan menghasilkan jumlah network yang lebih besar dengan kapasitas masing-masing subnet yang lebih sedikit. Network IP Address kelas C juga dapat dibagi-bagi lagi menjadi beberapa subnet dengan mengaplikasikan subnet mask yang lebih tinggi, misalnya seperti untuk 25 bit 26 bit 27 bit dan dilakukan pada saat konfigurasi interface. Penerapan subnet mask pada IP Address akan membuat 2 buah address baru, yakni Network Address dan Broadcast Address. Network address diartikan dengan cara mengatur seluruh bit host bernilai 0, sedangkan broadcast address dengan mengatur seluruh bit host bernilai 1. Network address atau alamat network adalaha alamat yang berguna pada informasi routing. Dengan alamat ini, suatu host tidak perlu mengetahui address seluruh host yang ada pada network yang lain. Informasi yang dibutuhkannya hanyalah network address yang akan dihubungi serta gateway untuk mencapai network kelas IP address dan subnetting dilakukan di dua tempat yang berbeda. Subnetting hanya dilakukan pada jaringan komputer lokal atau LAN. Untuk network di luar jaringan lokal, nomor network yang dikenali tetap nomor network baku menurut pembagian kelas IP Address. Jika sudah berurusan dengan jaringan di luar lokal, artinya hal tersebut sudah menjadi tugas routing yang dilakukan oleh router. Jenis-jenis routing yang dilakukan pun tergantung dari konfigurasi yang diatur oleh artikel kami kali ini seputar pembagian kelas ip address dan subnetting. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda seputar networking.

A Pendahuluan Pada kesempatan kali ini Jum'at, 21 Juli 2017 saya ingin membahas pengenalan kelas-kelas IP Address. 1. Pengertian Alamat IP (Internet Protocol Address atau sering disingkat IP) adalah deretan angka biner antara 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi.
Apa itu IP Address?IP address merupakan kependekan dari internet protocol address. Jadi, secara teknis, IP address merupakan sebuah alamat yang ditujukan untuk mengarah ke sebuah situs tertentu di dalam sebuah jaringan komputer, yaitu jaringan internet. IP address sendiri digunakan sebagai alamat dalam melakukan hubungan antar host di dalam jaringan internet sehingga hal ini menbuat IP Address merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal, yang merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh menentukan dan mengidentifikasikan IP address itu artinya, kita telah memberikan identitas yang universal bagi setiap interface komputer. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface misalkan menggunakan dua buah Ethernet atau network interface card maka tentu saja kita harus memberi dua buah IP address untuk komputer tersebut, per interface yang digunakan oleh komputer. baca juga protokol jaringanKesimpulan dari pengertian IP Address ini adalah bahwa IP Address digunakan untuk melakukan proses identifikasi terhadap sebuah komputer, atau host, sehingga dapat dikenali di dalam jaringan dengan kode – kode unik yang terdiri dari 32 bit struktur bilangan biner yang biasa digunakan pada menggunakan sistem bahasa biner ini, maka alamat setiap komputer bisa dikenali dengan mudah oleh sistem, dan bisa menjalankan sebuah jaringan komputer. baca juga fungsi dns dan prinsip kerjanyaBagaimana IP Address Bekerja?Cara kerja IP Address ini pada dasarnya sangatlah sederhana. IP address, seperti sudah disebutkan sebelumnya menggunakan rangkaian kode biner 32 bit. Dari rangkaian kode biner tersebut, dipisahkan oleh tanda titik per 8 bit. Maka dari itu kita sering melihat IP address dari sebuah komputer ataupun host menggunakan 4 titik, dengan masing-masing berisi angka atau kode biner yang yang memahami mengenai kode biner, yaitu 0 dan 1, maka tentu saja cukup sulit untuk menggunakan kode biner murni pada sebuah alamat IP. Maka dari itu, saat ini penggunaan IP Address adalah menggunakan format notasi decimal, yang merupakan hasil konversi’ dari kode-kode ini adalah contoh penggunaan IP Address, baik yang menggunakan kode biner, dan yang menggunakan notasi decimal Penggunaan kode biner pada IP address menghasilkan alamat IP berupa pasti anda pusing apabila harus membaca alamat IP sepanjang dan serumit itu. Karena itulah, notasi decimal sangat berguna, terutama bagi otak manusia yang hanya mampu mengingat antara 7 hingga 10 karakter saja per notasi decimal pada IP address dengan menggunakan hasil konversi tersebut, IP Address dari sebuah host ataupun komputer bisa dengan mudah dipahami dan juga diingat oleh IP Address diperoleh, maka hal ini menunjukkan bahwa sebuah komputer ataupun host memiliki titik tersendiri di dalam sebuah jaringan, apabila sebuah komputer sudah memilik IP Address, maka dari itu sudah pasti komputer tersebut bisa melakukan koneksi ke jaringan internet menggunakan protocol TCP/ Address ini sendiri diibaratkan sebagai kode pos atau nomor rumah kita. setiap komputer memiliki IP Address yang unik, yang membuat request atau permintaan dari user tidak akan nyasar ke komputer lainnya. Ketika user melakukan request, maka sebuah sistem yang dinamakan DNS atau Domain Name System akan mengidentifikasi IP address komputer, dan juga IP Address dari situs atau host yang teridentifikasi, DNS akan mengirimkan permintaan ke host, yang kemudian akan berlanjut proses identifikasi dan juga respon dari host hingga server, dan kemudian menampilkan hasil atau output ke komputer user yang tadi melakuakn kira – kira cara kerja singkat dari sebuah IP IP AddresIP Address sendiri pada dasarny amemiliki banyak fungsi penting, baik bagi komputer, host, situs web, ataupun bagi keseluruhan jaringan intu sendiri. Berikut ini adalah beberapa manfaat dan juga fungsi dari sebuah IP Address Memberikan penomoran dan pengkodean secara unik pada tiap tiap kompter yang memiliki NIC atau kartu jaringanMempermudah jaringan dalam membuat sebuah komputer menjadi sebuah titik di dalam jaringan mengidentifikasi lokasi host dan juga serverMemproses permintaan dan pengiriman data pada jaringanMenentukan alamat’ dari setiap elemen pada jaringan komputer, mulai dari server, host, domain, komputer user atau client, hingga perangkat – perangkat keras jaringan yang – Kelas dalam IP AddressIP address, meskipun terlihat simple dengan penomoran alamat menggunakan notasi decimal, ternyata memiliki unsur teknis yang cukup merepotkan. Pasalnya IP address itu sendiri terbagi – bagi atas beberapa kelas tertentu. ada lima kelas utama dalam pembagian IP Address, mulai dari kelas A hingga kelas ini adalah pembagian kelas – kelas pada IP Address Kelas AIP Address dengna kelas A memiliki panjang net ID sebanyak 8 bit, dan juga panjang host sebanyak 24 bit. Hal ini membuat IP address kelas A memilki range 0 – 127, yang dapat diartikan sebagai 127 network atau jaringan, dimana network atau jaringna tersebut mampu untuk menampung 16 juta host. Jelas sekali bahwa IP Address kelas A ini merupakan IP Address yang ditujukan untuk pembuatan sebuah jarinan yang memiliki jumlah host yang banyak dan BIP address dengan kelas B ini memilki range IP mulai dari 128 hingga 191. Apabila ditotal, maka IP Address yang berada pada kelas B ini mampu untuk mendukung range jaringan sebanyak jaringan, dimana tiap – tiap jaringannya dapat mendukung kurang lebih 65 ribu host yang adaKelas CIP address dengan kelas C pada umumnya dan juga pada awalnya hanya digunakan untuk kebutuhan jaringan yang kecil, seperti jaringan LAN. ID jaringan dari IP address yang berada pada kelas C ini mencapai sekitar 2 juta network atau jaringan, dimana masing – masing network atau jaringannya dapat memiliki 256 DBerbeda degnan kelas sebelumnya yang menggunakan istilah host dan juga network ID, maka IP address pada kelas D ini tidak menggunakan network ID dan juga host ID. IP address kelas D ini biasanya digunakan untuk kepentingan dan juga keperluan EKelas E adalah IP address yang tidak untuk digunakan secara umum atau singkatnya hanya digunakan untuk keperluan spesifik dan khusus saja, berbeda dengan kelas A hingga kelas D pada IP Address yang sudah disebutkan sebelumnya.
Namadomain (domain name) adalah nama unik yang diberikan untuk mengidentifikasi nama server komputer, seperti web server atau e-mail server, di jaringan komputer ataupun internet.Domain berfungsi mempermudah pengguna internet untuk melakukan akses ke server dan mengingat server yang dikunjungi dibandingkan harus mengenal deretan nomor atau yang lebih dikenal dengan IP Address.
14 Jumat Nov 2014 class ip address Class 1st Octet Decimal Range 1st Octet High Order Bits Network/Host ID N=Network, H=Host Default Subnet Mask Number of Networks Hosts per Network Usable Addresses A 1 – 126* 0 126 27 – 2 16,777,214 224 – 2 B 128 – 191 10 16,382 214 – 2 65,534 216 – 2 C 192 – 223 110 2,097,150 221 – 2 254 28 – 2 D 224 – 239 1110 Reserved for Multicasting E 240 – 254 1111 Experimental; used for research Note Class A addresses to cannot be used and is reserved for loopback and diagnostic functions. Private IP Addresses Class Private Networks Subnet Mask Address Range A – B – – C – Pengertian Net ID dan host ID danKelas pada IP Address IP address memiliki 32 bit dan dibagi menjadi dua bagian bagian networkNet ID dan bagian host Host ID. Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu Perbedaan tiap kelas terletak pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut IP address kelas A Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host 255×255×255 IP address kelas B Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address network ID = dan host ID = Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari sampai yakni berjumlah network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host. IP address kelas C IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. IP address kelas D IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID IP address kelas E IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan. sumber dan
RangkumanMateri Matematika Kelas 9 Bab 4 Kekongruenan dan Kesebangunan KongruenKongruen dalam matematika artinya adalah sama persis. Sama persis disini baik ukuran panjang maupun besaran sudut. Perhatikan gambar dibawah ini : Perhatikan gambar mobil pada gambar pertama! Kedua mobil tersebut memiliki bentuk yang sama, maka artinya mobil tersebut kongruen. Alamat IP Internet Protocol Address, adalah sistem pengalamatan di network dengan menggunakan sederetan angka berupa kombinasi 4 deret bilangan antara 0 s/d 255 yang masing-masing dipisahkan oleh tanda titik ., mulai dari hingga atau kira-kira akan ada 4 milyar lebih IP address yang dapat dibagikan ke seluruh pengguna jaringan internet di seluruh dunia.. IP address memiliki 32 bit dan dibagi menjadi dua bagian bagian networkNet ID dan bagian host Host ID. Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E. Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu. Perbedaan tiap kelas terletak pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut IP address kelas A Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host 255×255×255×0. IP address kelas B Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address network ID = dan host ID = Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari sampai yakni berjumlah network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host. IP address kelas C IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host. IP address kelas D IP address kelas D digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas D selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID. IP address kelas E IP address kelas E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan. Dalam penggunaannya, IP Address dibagi menjadi 2 golongan, yaitu Public Address dan Private Address. Public Address adalah IP Address yang digunakan untuk komunikasi pada jaringan di internet, sebagai contoh pada saat kita pertama kali mengakses URL maka secara otomatis computer kita akan melakukan koneksi menuju alamat angka tersebut dapat kita lihat pada baris status di browser kita Internet Explorer/Mozilla Firefox yang terletak pada sebelah kiri bawah. Nomor adalah IP address yang digunakan di jaringan internet dan digolongkan sebagai Public Address. Private Address adalah IP Address yang digunakan untuk komunikasi yang tidak terhubung langsung dengan internet atau berada pada sebuah area local. Dengan menggunakan Private Address ini, computer tidak dapat terhubung dengan internet. Hanya dapat bertukar informasi dengan computer lainnya yang juga terhubung pada jaringan yang sama intranet. Private IP ini biasanya digunakan pada suatu perkantoran. Nomor yang digunakan biasanya dimulai dengan sampai seterusnya sebanyak computer yang ada. Tipe-tipe Jaringan Komputer Dalam jaringan terdapat tiga buah peran yang dijalankan, diantaranya Client Peran hanya sebatas pengguna tetapi tidak menyediakan sumber daya sharing, informasi, dan lain-lain Peer client yang menyediakan sumber daya untuk dibagi kepada client lain sekaligus memakai sumber daya yang tersedia pada client yang lain peer to peer Server menyediakan sumber daya secara maksimal untuk digunakan oleh client tetapi tidak memakai sumber daya yang disediakan oleh client Jenis-Jenis Jaringan Berdasarkan Fungsi 1. Jaringan Client-Server Merupakan server didalam sebuah jaringan yang menyediakan mekanisme pengamanan dan pengelolaan jaringan tersebut. Jaringan ini terdiri dari banyak client dari satu atau lebih server. Client juga biasa disebut front-end meminta layanan seperti penyimpanan dan pencetakan data ke printer jaringan, sedangkan server yang sering disebut back-end menyampaikan permintaan tersebut ke tujuan yang tepat. Pada Windows NT, Windows 2000, dan Windows Server 2003, jaringan berbasis server diorganisasikan di dalam domain-domain. Domain adalah koleksi jaringan dan client yang saling berbagi informasi. Keamanan domain dan perizinan log on dikendalikan oleh server khusus yang disebut domain controlle. Terdapat satu pengendali domain utama atau Primary Domain Controller PDC dan beberapa domain controller pendukung atau backup Domain Controller BDC yang membantu PDC pada waktu-waktu sibuk atau pada saat PDC tidak berfungsi karena alasan tertentu. Primasry Domain Controller juga diterapkan di dalam jaringan yang menggunakan server Linux. Software yang cukup andal menangani masalah ini adalah samba yang sekaligus dapat digunakansebagai penyedia layanan file dan print yang membuat computer Windows dapat mengakses file-file di mesin Linux dan begitu pula sebaliknya. Jaringan berbasis server memiliki beberapa keuntungan diantaranya adalah Media penyimpanan data yang terpusat memungkinkan semua user menyimpan dan menggunakan data di server dan memberikan kemudahan melakukan backup data di saat kritis. Pemeliharaan data juga menjadi lebih mudah karena data tidak tersebar di beberapa computer. Kemampuan server untuk menyatukan media penyimpanan di satu tempat akan menekan biaya pembangunan jaringan. Server yang telah dioptimalkan membuat jaringan berjalan lebih cepat daripada jaringan peer-to-peer. Membebaskan user dari pekerjaan mengelola jaringan. Kemudahan mengatur jumlah pengguna yang banyak. Kemampuan untuk sharing peralatan mahal seperti printer laser. Mengurangi masalah keamanan karena pengguna harus memasukkan password untuk setiap peralatan jaringan yang akan digunakan. 2. Jaringan Peer To Peer Setiap computer di dalam jaringan peer mempunyai fungsi yang sama dan dapat berkomunikasi dengan computer lain yang telah memberi izin. Jadi, secara sederhana setiap komputer pada jaringan peer berfungsi sebagai client dan server sekaligus. Jaringan peer digunakan di sebuah kantor kecil dengan jumlah computer sedikit, dibawah sepuluh workstation. Keuntungan menggunakan jaringan peer adalah Tidak memerlukan investasi tambahan untuk pembelian hardware dan software server. Tidak diperlukan seorang network administrator dan setupnya mudah serta meminta biaya yang murah. Kerugian menggunakan jaringan peer adalah Sharing sumberdaya pada suatu komputer didalam jaringan akan sangat membebani computer tersebut. Masalah lain adalah kesulitan dalam mengatur file-file. User harus menangani komputernya sendiri jika ditemui masalah keamanan sangat lemah. 3. Jaringan Hybrid Jaringan hybrid memiliki semua yang terdapat pada tiga tipe jaringan di atas. Ini berarti pengguna dalam jaringan dapat mengakses sumber daya yang dishare oleh jaringan peer, sedangkan di waktu bersamaan juga dapat memanfaatkan seumber daya yang disediakan oleh server. Keuntungan jaringan hybrid adalah sama dengan keuntungan menggunakan jaringan berbasis server dan berbasis peer. Jaringan hybrid memiliki kekurangan seperti pada jaringan berbasis server. IaawJV. 480 376 272 270 13 336 196 266 288

panjang net id pada kelas a adalah