Berikangambaran mengenai metode maudhu'i dalam memahami Alquran dan metode kontekstual dalam memahami kandungan hadits? Jawaban #1 untuk Pertanyaan: Alquran dan hadits adalah sumber utama yang dijadikan rujukan dalam Sekian tanya-jawab mengenai Alquran dan hadits adalah sumber utama yang dijadikan rujukan dalam melihat berbagai persoalan Yang dimaksudkan dengan hadits maudhu’ adalah hadits yang dikarang-karang oleh orang yang berdusta atas nama Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Mengenai orang-orang semacam itu Nabi shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, مَنْ كَذَبَ عَلَىَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ “Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka silakan dia ambil tempat duduknya di neraka.”[1] Yang dimaksud dengan hadits dho’if adalah hadits yang tidak memenuhi syarat-syarat hadits shahih, semisal karena terputusnya sanad. Bagaimana hukum menggunakan hadits maudhu’ dan dho’if? Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin -rahimahullah- berkata, “Hadits maudhu’ –berdasarkan kesepakatan para ulama- tidak boleh disebut-sebut dan disebarluaskan di tengah-tengah manusia. Hadits maudhu’ tidak boleh digunakan baik dalam masalah at targhib untuk memotivasi atau at tarhib untuk menakut-nakuti dan tidak boleh digunakan untuk hal-hal lainnya. Hadits maudhu’ boleh disebutkan jika memang ingin dijelaskan status haditsnya yang maudhu’.” Adapun mengenai hadits dho’if, Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin mengatakan, “Sedangkan hadits dho’if diperselisihkan oleh para ulama -rahimahumullah-. Ada yang membolehkan untuk disebarluaskan dan dinukil, namun mereka memberikan tiga syarat dalam masalah ini, [Syarat pertama] Hadits tersebut tidaklah terlalu dho’if tidak terlalu lemah. [Syarat kedua] Hadits tersebut didukung oleh dalil lain yang shahih yang menjelaskan adanya pahala dan hukuman. [Syarat ketiga] Tidak boleh diyakini bahwa hadits tersebut dikatakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Hadits tersebut haruslah disampaikan dengan lafazh tidak jazim yaitu tidak tegas. Hadits tersebut hanya digunakan dalam masalah at targhib untuk memotivasi dan at tarhib untuk menakut-nakuti.” Yang dimaksudkan tidak boleh menggunakan lafazh jazim adalah tidak boleh menggunakan kata “qola Rasulullah” رَسُوْل اللهِ قَالَ, yaitu Rasulullah bersabda. Namun kalau hadits dho’if tersebut ingin disebarluaskan maka harus menggunakan lafazh “ruwiya an rosulillah” ada yang meriwayatkan dari Rasulullah atau lafazh “dzukiro anhu” ada yang menyebutkan dari Rasulullah, atau ”qiila”, atau semacam itu. Jadi intinya, tidaklah boleh menggunakan lafazh “Qola Rosulullah” Rasulullah bersabda tatkala menyebutkan hadits dho’if. Jika di masyarakat tidak bisa membedakan antara perkataan dzukira ذُكِرَ, qiila قِيْلَ, ruwiya رُوِيَ dan qoola قَالَ, maka hadits dho’if tidak boleh disebarluaskan sama sekali. Karena ditakutkan masyarakat akan menyangka bahwa itu adalah hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Faedah penting lainnya Dari sini menunjukkan bahwa hadits dho’if tidak boleh digunakan untuk menentukan suatu amalan kecuali jika ada hadits shahih lain yang mendukungnya. Karena di sini hanya disebutkan boleh hadits dho’if untuk memotivasi beramal atau menakut-nakuti, bukan untuk menentukan dianjurkannya suatu amalan kecuali jika ada hadits shahih yang mendukung hal ini. Perhatikanlah! Misalnya ada hadits dho’if mengenai amalan pada malam nishfu sya’ban. Kalau landasannya dari hadits dho’if tanpa pendukung dari hadits shahih, maka tidak boleh digunakan sama sekali sebagai landasan untuk beramal. Faedah Ilmu dari Syarh Al Aqidah Al Wasithiyyah, Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin, hal. 401-402, cetakan pertama, 1424 H. Panggang, Gunung Kidul, 22 Syawwal 1430 H Muhammad Abduh Tuasikal Artikel [1] HR. Bukhari no. 1291 dan Muslim no. 3 0004:39 - Tentang sunnah Tanya Jawab Kajian Kitab Hadits : Pengantar Kitab Hadits Bulughul Maram "Ushul Fiqh" oleh Ustadz Cholid Mahmud | Listen Notes Listen Later
Mungkin kita sering mendengar istilah hadits maudhu. Namun, masih banyak yang tidak tahu apa itu hadits maudhu, bagaimana ciri-cirinya, dan bagaimana cara mengidentifikasinya. Kita akan membahas tanya jawab tentang hadits maudhu dalam artikel itu Hadits Maudhu?Hadits maudhu adalah hadits palsu yang sengaja dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Hadits ini tidak memiliki dasar atau sumber dari Nabi Muhammad SAW atau para sahabatnya. Biasanya, hadits ini dibuat untuk tujuan tertentu, misalnya untuk mendukung suatu pendapat atau untuk mengajak orang melakukan maudhu sangat berbahaya karena dapat menyesatkan umat Islam. Oleh karena itu, para ulama sangat memperhatikan keabsahan hadits dan mengidentifikasi hadits Ciri-ciri Hadits Maudhu?Berikut adalah beberapa ciri-ciri hadits maudhuHadits tersebut tidak memiliki sanad atau rantai periwayatan yang tersebut bertentangan dengan ajaran Islam yang sudah tersebut mengandung kesalahan atau ketidak tersebut tidak memiliki kesesuaian dengan konteks sejarah dan budaya saat sebuah hadits memiliki ciri-ciri tersebut, maka kemungkinan besar hadits tersebut adalah Cara Mengidentifikasi Hadits Maudhu?Berikut adalah beberapa cara untuk mengidentifikasi hadits maudhuMemeriksa Sanad HaditsSanad hadits adalah rantai periwayatan yang menghubungkan antara perawi dengan Nabi Muhammad SAW. Jika sanad hadits tidak jelas, atau terdapat perawi yang tidak dikenal atau tidak terpercaya, maka kemungkinan besar hadits tersebut Matan HaditsMatan hadits adalah isi atau teks hadits. Jika isi hadits bertentangan dengan ajaran Islam yang sudah mapan, atau mengandung kesalahan atau ketidak logisan, maka hadits tersebut kemungkinan besar Konteks Sejarah dan BudayaSeorang ahli hadits juga harus memeriksa konteks sejarah dan budaya saat hadits tersebut disampaikan. Jika hadits tidak sesuai dengan konteks, maka hadits tersebut kemungkinan besar Hadits Maudhu dapat Digunakan?Hadits maudhu tidak boleh digunakan sebagai dasar dalam menentukan hukum Islam atau ajaran Islam. Hal ini karena hadits maudhu tidak memiliki dasar yang jelas dan sahih dari Nabi Muhammad SAW atau para umat Islam, kita harus berhati-hati dalam mengambil hukum atau ajaran Islam dari hadits. Kita harus memastikan bahwa hadits tersebut sahih dan memiliki dasar yang jelas dari Nabi Muhammad SAW atau para Cara Menghindari Hadits Maudhu?Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari hadits maudhuMemeriksa Sumber HaditsSumber hadits adalah penting untuk diperiksa. Kita harus memastikan bahwa hadits berasal dari sumber yang terpercaya dan memiliki sanad yang Ilmu HaditsBelajar ilmu hadits adalah penting untuk menghindari hadits maudhu. Dengan mempelajari ilmu hadits, kita dapat memahami kriteria dan kaidah-kaidah Kepada UlamaBertanya pada ulama juga merupakan cara yang baik untuk menghindari hadits maudhu. Para ulama memiliki pengetahuan yang mendalam tentang hadits dan dapat membantu kita memahami dan membedakan hadits yang sahih dan hadits yang Hadits MaudhuBerikut adalah contoh hadits maudhuNoHaditsKeterangan1“Janganlah kalian makan daging sapi, karena daging sapi itu adalah jasad iblis.”Hadits ini dibuat untuk menyesatkan umat Islam dari mengonsumsi daging siapa yang menolak undangan, maka ia telah mendustakan Allah.”Hadits ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menyebutkan bahwa menolak undangan tidak membuat seseorang mendustakan siapa yang membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 100 kali dalam sehari, maka ia akan masuk surga.”Hadits ini mengandung kesalahan dan ketidak logisan, karena masuk surga tidak semudah maudhu adalah hadits palsu yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu. Hadits ini sangat berbahaya karena dapat menyesatkan umat Islam. Oleh karena itu, kita harus memeriksa keabsahan hadits dan mengidentifikasi hadits ilmu hadits dan bertanya pada ulama adalah cara yang baik untuk menghindari hadits maudhu. Sebagai umat Islam, kita harus memastikan bahwa hadits yang kita ambil memiliki dasar yang jelas dan sahih dari Nabi Muhammad SAW atau para video of Tanya Jawab tentang Hadits Maudhu
ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Isma'il Muhammad Rijal, Lc.) Ishaq bin Ibrahim al-Hanzhali berkata, "Tidak ada satu pun hadits sahih dari Nabi n tentang keutamaan Mu'awiyah bin Abi Sufyan." Takhrij Atsar1 Atsar Ishaq bin Ibrahim al-Hanzhali t diriwayatkan oleh Ibnu Asakir t dalam Tarikh Dimasyq (59/106) dan Ibnul Jauzi t dalam al-Maudhu'at (2/24) melalui jalan Zhahir bin []
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 170231 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d849e63cbf3b960 • Your IP • Performance & security by Cloudflare

J Ilmu yang membahas keadaan bersambungnya hadis sampai Rasulullah Saw. dari segi para rawinya serta mengenai jalur-jalur periwayatannya. S: Apa definisi ilmu musthalah hadis? J: Ilmu tentang dasar-dasar dan kaidah yang dengannya diketahui keadaan sanad dan matan dari segi dapat diterima atau tidaknya. S: Apa pengertian hadis?

Soal Ujian Semester Ulumul Hadits PDF DOC SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER 2PAI 2 6 Fikri Hamdani - 1 STUDI PENDALAMAN HADIS MAUDHU Perkuliahan Ilmu Hadis 9 Pertanyaan Dan Jawaban PDF ﷽⁣ ⁣ Pertanyaan ⁣ Ada yg bilang tidur… - Facebook Hadis Maudhu Palsu dan Larangan Mengamalkannya Konsultasi Agama dan Tanya Jawab Pendidikan Islam 1 STUDI PENDALAMAN HADIS MAUDHU Perkuliahan Ilmu Hadis Pengertian Hadits Maudhu / Hadits Palsu Sejarah, Hukum, & Contohnya Contoh Hadits Shahih Hasan Dan Dhaif - Nusagates Pengertian Hadits Maudhu / Hadits Palsu Sejarah, Hukum, & Contohnya Terbaru 12+ Pertanyaan Tentang Kodifikasi Hadits, Terbaru! hadis maudhu" pertanyaan ulumul quran dan hadist..tolong bantu dong… - tanya jawab hadits dhaif dan maudhu Archives - IRTAQI كن عبدا لله وحده PDF Hadis Maudhu dan Akibatnya STRATEGI ULAMA MENGANTISIPASI PENYEBARAN HADIST MAUDHU' DI KECAMATAN PEUREULAK DOC UAS Hadits Muhammad Kholid Ismatulloh - Arsip tanya jawab hadits maudhu - Website Islam Hari Ini Contoh Hadits Maudhu Beserta Sanad Matan Dan Perawinya - Gambar Islami Contoh Hadits Maudhu Beserta Sanad Matan Dan Perawinya - Nusagates Pengertian Hadits Maudhu / Hadits Palsu Sejarah, Hukum, & Contohnya Problematika Hadits Maudhu palsu yang Harus Anda Ketahui Contoh Hadits Dhaif Dan Hadits Maudhu - Gambar Islami √ KUMPULAN SOAL PAI SOAL HADIST KELAS XI - Khoirun Nizam Contoh Soal Final Ulumul Yang Aku Yakin Soal Final Yang Sebenarnya PDF Contoh Hadits Shahih Lighairihi Contoh Hadits Maudhu Brainly - Nusagates Buku Hadits-Hadits Dhaif Dan Maudhu 2 Jilid Maktabah Muawiyah Bin Abi – Yufid Store Toko Muslim Mengenal Hadits Dhaif Dan Hadits Maudhu Ori PDF Pertanyaan Seputar Hadits Dhaif - Khazanah Quraniyah Contoh Hadits Maudhu Brainly - Nusagates Silsilah Hadits Dha`if Dan Maudhu 4 - Sahabat Gema Insani SGI Connect Hadits Maudhu' dan Hukum Mengamalkannya EL-BANAT Jurnal Pemikiran dan Pendidikan Islam Soal 01 Apakah itu Hadits Shahih? – Wido Q Supraha Bagaimana Cara Membedakan Hadits Lemah dan Hadits Palsu? Ini Kata Buya Yahya Awas Haram Amalkannya - Hadits Maudhu' Imam Susanto 1 Set Silsilah Hadits Dhaif & Maudhu - Sahabat Gema Insani SGI Connect Jika Dhaif Suatu Hadits, Lantas Apa- Pages 1 - 50 - Flip PDF Download FlipHTML5 Pertanyaan Seputar Hadits Dhaif - Khazanah Quraniyah HADITS Pertanyaan PDF Hukum menggunakan hadis maudu sebagai landasan hukum adalah - HADITS-HADITS DHAIF DAN MAUDHU Shopee Indonesia Derajat Hadits Dalam Musnad Ahmad Mengenali Hadits Dhaif Lewat Teknik Mirip Jurnalistik Republika Online PISS-KTB on Twitter “3330. HUKUM MENGGUNAKAN / MENGAMALKAN HADITS MAUDHU' PALSU PERTANYAAN > Sang PengembaraWssalamualaikum, ma… Soal dan Jawaban Tentang Hadis - Mencari Pendidikan Hadits Tentang Maulid Nabi dan Sedekah untuk Almarhum ORTU KAJIAN 10 HADIS –HADIS MAUDHU POPULER 80 TANYA JAWAB RINGAN SEPUTAR KURBAN - Nasihat Sahabat Bagaimana seorang awam dapat mengetahui bahwa status hadits yang dibaca termasuk kategori shahih, lemah, palsu, dsb? - Quora Pengertian Hadits Shahih Hasan Dhaif Dan Maudhu Jika Dhaif Suatu Hadits, Lantas Apa- Pages 1 - 50 - Flip PDF Download FlipHTML5 Hadist Tentang Tarawih 20 Rokaat Nyantri Yuk Ensiklopedia Adab dan Akhlak Muslim - Pertanyaannya, kenapa bisa ada hadits dha’if atau palsu di kalangan kaum muslimin? Sebelum menuju jawaban, marilah kita sedikit belajar kembali mengenai ilmu mushthalahul hadits ilmu yang adeirra 🤓 on Twitter “Tweet ini didedikasikan utk menjawab pertanyaan dari MelySutani98 dan safiraafik, dimana “katanya” ada Hadits yg sangat populer dan hampir tiap hari kita lihat di sosmed. Silakan Liat image-nya. Hadits Maudlu PDF HISTORISITAS HADIS MAUDHU’ Silsilah Hadits Dha`if Dan Maudhu 1 - Toko Online Gema Insani Soal Hadist PDF Pertanyaan Tentang Ilmu Hadits Riwayah Dan Dirayah - Terkait Ilmu Silsilah Hadits Dha`if Dan Maudhu 4 - Sahabat Gema Insani SGI Connect Contoh Hadits Maudhu Pendek - Gambar Islami HADIST MAUDHU' rizki tsaniah17 Contoh Hadits Maudhu Brainly - Nusagates Awas Hadits-Hadits Palsu! Upaya atas Iman - HADITS PALSU DALAM KITAB FADHILAH AMAL Mereka berkata Kitab Fadhilah Amal adalah kumpulan hadits dhaif dan maudhu' Masalah hadits dhaif pendapat yang umum di kalangan ulama boleh Arsip tanya jawab hadits maudhu - Website Islam Hari Ini Hadits Maudhu' Imam Susanto Hadits Palsu Huru Hara Akhir Zaman Di Hari Jum’at Pertengahan Ramadhan Pengertian Hadits Shahih Hasan Dhaif Dan Maudhu Perbedaan Hadits Marfu', Mauquf, dan Maqthu' Tanya jawab hadits - Amalku Silsilah Hadits Dha`if Dan Maudhu 3 - Sahabat Gema Insani SGI Connect Kajian Sunnah - TIDAK SEMUA PENDAKWAH LAYAK DIAMBIL ILMUNYA. VIRAL KEDUSTAAN HADITS PALSU HURU HARA JUMAT 15 RAMADHAN . . . Akhir-akhir ini banyak sekali pertanyaan dari beberapa orang seputar derajat hadits Hadits maudhu' Contoh Hadits Maudhu Brainly - Nusagates Kompilasi Tanya Jawab KlikUK Dengan Ustadz Kholid Syamhudi Lc Terbaru 12+ Pertanyaan Tentang Kodifikasi Hadits, Terbaru! Soal Ilmu Hadits Usbn KTSP 2006 Utama PDF Hadis Maudhu Palsu dan Larangan Mengamalkannya Konsultasi Agama dan Tanya Jawab Pendidikan Islam Hadits Maudhu' Imam Susanto Hadits Dha’if Apa Boleh Dijadikan Pedoman dalam Beramal? - 77-tanya-jawab-shalat-Abdul Shomad - Unduh Buku 51-100 Halaman PubHTML5 Silsilah Hadits Dha`if Dan Maudhu 1 - Toko Online Gema Insani Hadits Dho’if, Bolehkah Dijadikan Sandaran Hukum? - Segala puji bagi Alloh subhanahu wa ta’ala, dan tidak ada pujian selain bagi-Nya. Dzat yang kita puji di waktu subuh dan segala waktu… Dan kita memohon. - ppt download Bagaimana Kedudukan Hadist Untuk Merayakan Maulid Nabi ? - Sang Pencerah Jual Buku Pertanyaan Anak Seputar Keimanan - Kota Yogyakarta - OzinBuku Tokopedia Hadis Palsu Modus dan Solusi – Ma’had Aly Hasyim Asy’ari Pertanyaan Tentang Keistimewaan Bulan Muharram Inilah Ciri-ciri Hadis Palsu Bag 1 Republika Online Contoh Soal dan Jawaban Hadis Ilmu Hadis Kelas XI MA Pembagian Hadis Berdasarkan Tempat Penyandarannya - Bacaan Madani Bacaan Islami dan Bacaan Masyarakat Madani Kritik Hadis Nabi Diutus dengan Pedang Bincang Syariah Sebab-sebab Adanya Hadits Maudhu' Hadits Palsu Di Kalangan Kaum Muslimin radha krisna putri Untitled Contoh Hadits Maudhu Brainly - Gambar Islami Hadits Hadits Dha’if dan Maudhu Shopee Indonesia 77 Tanya Jawab Seputar Sholat - Docsity Siap Jawab Pertanyaan Di Alam Kubur? - Islampos TANYA JAWAB Nisaa As-Sunnah 10 Jum'at, 24 Jumadil Awal 1437 H / 4 Maret 2016 M - Nisaa As-Sunnah Beliaumenyebutkan pula hadits ini dalam kitabnya, al-La'ali' al-Mashnu'ah (1/44) dan menghukuminya sebagai hadits maudhu' (palsu). Al-Kinani menyebutkan jalan lain untuk hadits ini dalam Tanzih asy-Syariah (1/395) melalui jalan Muhammad bin 'Ali bin Khalaf al-'Aththar, dari Husain al-Asyqar.
Diasuh Oleh Ust M Shiddiq Al Jawi Tanya Ustadz tolong jelaskan status hadits “hubbul wathon minal iman” cinta tanah air sebagian dari iman? Ismail, Tangerang, 081-696-3841 Jawab Ungkapan “hubbul wathon minal iman” memang sering dianggap hadits Nabi SAW oleh para tokoh nasionalis, mubaligh, dan juga da`i yang kurang mendalami hadits dan ilmu hadits. Tujuannya adalah untuk menancapkan paham nasionalisme dan patriotisme dengan dalil-dalil agama agar lebih mantap diyakini umat Islam. Namun sayang, sebenarnya ungkapan “hubbul wathon minal iman” adalah hadits palsu maudhu’. Dengan kata lain, ia bukanlah hadits. Demikianlah menurut para ulama ahli hadits yang terpercaya, sebagaimana akan diterangkan kemudian. Mereka yang mendalami hadits, walaupun belum terlalu mendalam dan luas, akan dengan mudah mengetahui kepalsuan hadits tersebut. Lebih-lebih setelah banyaknya kitab-kitab yang secara khusus menjelaskan hadits-hadits dha’if lemah dan palsu, misalnya Kitab Tahdzirul Muslimin min al-Ahadits a-Maudhu’ah Ala Sayyid al-Mursalinkarya Syaikh Muhammad bin al-Basyir bin Zhafir al-Azhari asy-Syafi’i w. 1328 H Beirut Darul Kutub al-Ilmiyah, 1999, hlm. 109; dan Kitab Bukan Sabda Nabi! Laysa min Qaul an-nabiy SAW karya Muhammad Fuad Syakir, diterjemahkan oleh Ahmad Sunarto, Semarang Pustaka Zaman, 2005, hlm. 226. Kitab-kitab tersebut mudah dijangkau dan dipelajari oleh para pemula dalam ilmu hadits di Indonesia, sebelum menelaah kitab-kitab khusus lainnya tentang hadits-hadits palsu, seperti Kitab Al-Maudhu’atkarya Ibnul Jauzi w. 597 H; Kitab Al-La`aali al-Mashnu’ah fi Al-Ahadits Al-Maudhu’ahkarya Imam as-Suyuthi w. 911 H; Kitab Tanzih Asy-Syari’ah al-Marfu`ah an Al-Ahadits Asy-Syani’ah Al-Maudhu`ahkarya Ibnu Arraq Al-Kanani. Lihat Mahmud Thahhan, Taysir Musthalah al-Hadits, hlm. 93. Berikut akan kami jelaskan penilaian para ulama hadits yang menjelaskan kepalsuan hadits “hubbul wathon minal iman”. Dalam kitab Tahdzirul Muslimin karya Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i hlm. 109 tersebut diterangkan, bahwa hadits “hubbul wathon minal iman” adalah maudhu` palsu. Demikianlah penilaian Imam as-Sakhawi dan Imam ash-Shaghani. Imam as-Sakhawi w. 902 H menerangkan kepalsuannya dalam kitabnya al-Maqashid al-Hasanah fi Bayani Katsirin min al-Ahadits al-Musytaharah ala Alsinah, halaman 115. Sementara Imam ash-Shaghani w. 650 H menerangkan kepalsuannya dalam kitabnya Al-Maudhu’at, halaman 8. Penilaian palsunya hadits tersebut juga dapat dirujuk pada referensi-referensi al-maraji’ lainnya sebagai berikut Kasyful Al-Khafa` wa Muziilu al-Ilbas, karya Imam Al-Ajluni w. 1162 H, Juz I hlm. 423; Ad-Durar Al-Muntatsirah fi al-Ahadits al-Masyhurah, karya Imam Suyuthi w. 911 H, hlm. 74; At-Tadzkirah fi al-Ahadits al-Musytaharah, karya Imam Az-Zarkasyi w. 794 H, hlm. 11. Lihat Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i, Tahdzirul Muslimin min al-Ahadits a-Maudhu’ah Ala Sayyid al-Mursalin, hlm. 109 Ringkasnya, ungkapan “hubbul wathon minal iman” adalah hadits palsu maudhu’ alias bukanlah hadits Nabi SAW. Hadits maudhu’ adalah hadits yang didustakan al-hadits al-makdzub, atau hadits yang sengaja diciptakan dan dibuat-buat al-mukhtalaq al-mashnu` yang dinisbatkan kepada Rasulullah SAW. Artinya, pembuat hadits maudhu` sengaja membuat dan mengadakan-adakan hadits yang sebenarnya tidak ada Lihat Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i, Tahdzirul Muslimin, hlm. 35; Mahmud Thahhan, Taysir Musthalah al-Hadits, hlm. 89. Menurut Imam Nawawi dalam Syarah Muslim, meriwayatkan hadits maudhu’ adalah haram hukumnya bagi orang yang mengetahui kemaudhu’an hadits itu serta termasuk salah satu dosa besar kaba`ir, kecuali disertai penjelasan mengenai statusnya sebagai hadits maudhu’ Lihat Syaikh al-Azhari asy-Syafi’i, Tahdzirul Muslimin, hlm. 43. Maka dari itu, saya peringatkan kepada seluruh kaum muslimin, agar tidak mengatakan “hubbul wathon minal iman” sebagai hadits Nabi SAW, sebab Nabi SAW faktanya memang tidak pernah mengatakannya. Menisbatkan ungkapan itu kepada Nabi SAW adalah sebuah kedustaan yang nyata atas nama Nabi SAW dan merupakan dosa besar di sisi Allah SWT. Nabi SAW bersabda ومن كذب علي متعمدا فليتبوأ مقعده من النار “Barangsiapa yang berdusta atasku dengan sengaja, hendaklah ia menempati tempat duduknya di neraka.” Hadits Mutawatir. Terlebih lagi Islam memang tidak pernah mengenal paham nasionalisme atau patriotisme yang kafir itu, kecuali setelah adanya Perang Pemikiran al-ghazwul fikri yang dilancarkan kaum penjajah. Kedua paham sesat ini terbukti telah memecah-belah kaum muslimin seluruh dunia menjadi terkotak-kotak dalam wadah puluhan negara bangsa nation-state yang sempit, mencekik, dan membelenggu. Maka, kaum muslimin yang terpasung itu wajib membebaskan diri dari kerangkeng-kerangkeng palsu bernama negara-negara bangsa itu. Kaum muslimin pun wajib bersatu di bawah kepemimpinan seorang Imam Khalifah yang akan mempersatukan kaum muslimin seluruh dunia dalam satu Khilafah yang mengikuti minhaj nubuwwah. Semoga datangnya pertolongan Allah ini telah dekat kepada kita semua. Amin.
Makailmu mustholah ini secara spesifik mengkaji keadaan sanad hadits, yang dipandang dari beberapa sisi : 1. Sampai pada siapa perkataan itu berakhir, apakah marfu' (sampai kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam), mauquf (sampai kepada sahabat), maqthu' (sampai kepada tabi'i). 2.

Ustadz Apa itu hadis maudhu dan ciri2nya, apakah hadis maudhu yg secara matan shahih bisa diamalkan ? Syukron Jawab Alhamdulillah, shalawat dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya . Amma Ba’du Pertanyaan ini mengingatkan saya pada berita bombastis tentang sepeda Nabi Adam yang dijadikan pajangan di kota Jeddah, Saudi Arabia. Dikatakan oleh sebagian yang berkunjung ke kota tersebut, bahwa itulah sepeda Nabi Adam, begitu ceritanya. Cukup satu pertanyaan untuk menjelaskan, sejak kapan sepeda dibuat? Dan sekarang ini bisa kita lihat, mulai sabun cuci sampai mesin suci ada label syar’i, mulai dari tanah sampai rumah mendapat stempel sunnah; mengingatkan pada zaman dulu bahwa salah satu sumber hadits-hadits palsu adalah para pedagang. Diantara hadits palsu yang banyak disebut para penuntut ilmu waktu itu adalah hadist tentang keutamaan terong. Untuk memahami hadits palsu, kita harus memahami apa arti hadits yang asli dengan baik, sehingga kita bisa membedakan hadits asli dari yang palsu. Hadits adalah perkataan, perbuatan, persetujuan perkataan atau perbuatan shahabat disetujui oleh Nabi dan sifat-sifat Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Hadits palsu artinya menisbatkan menyandarkan suatu perkataan, berbuatan, pengakuan atau sifat kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Padahal itu tidak dikatakan, tidak dilakukan, bukan merupakan persetujuan dan bukan merupakan sifat Nabi. Jadi, menisbatkan sesuatu kepada Nabi yang bukan merupakan darinya adalah hadits palsu. Bagaimana kalau perkataan itu adalah perkataan yang baik dari seorang shahabat atau seorang ulama kemudian disandarkan kepada Nabi? Tetap hadist palsu walaupun maknanya baik, karena yang palsu disini adalah penisbatan penyandaran. Berbeda halnya dengan Hadist Dhoif, yaitu hadits yang lemah penyandaran kepada Nabi, dan penisbataannya kepada Nabi adalah salah atau tidak kuat, dan hal itu karena kesalahan bukan kesengajaan. Bedanya dengan hadits palsu adalah bahwa hadits palsu diketahui bahwa itu bukan dari Nabi, akan tetapi tetap dinisbatkan kepada Nabi dengan sengaja Maka hendaklah hati-hati yang menyandarkan sesuatu dengan sengaja kepada Nabi atau kepada sunnah Nabi padahal itu bukan darinya walaupun maknanya benar, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ “Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah dia mengambil tempat duduknya di Neraka” Hadits Mutawatir diriwayatkan Bukhari no. 1229, dll.. Darimana kita mengetahui bahwa hadits itu palsu? Kita mengetahui hadits itu palsu adalah dari penjelasan para ulama, diantaranya Imam Ibnul Jauzi mengarang kitab Al-Maudhu’at, kumpulan hadist-hadits palsu, untuk menjelaskan hal itu. Dan hadits menjadi palsu karena rawi di dalam sanadnya diketahui pernah sengaja berdusta atas nama Nabi, atau hadits tersebut tidak ada asal usulnya atau haditsnya dengan jelas bertentangan dengan al-Quran atau hadits shohih yang jelas, sehingga tidak mungkin bersumber dari Nabi. Ibnu Qayyim al-jauziyah menyebutkan di dalam kitabnya al-Manar al-Munif 19 ciri-ciri hadits palsu, di antaranya adalah Bertentangan dengan ayat al-Quran secara jelas, seperti hadits palsu “Umur Dunia 7000 tahun, dan kita berada pada tahun yang ke-7000”. Bertentangan dengan ayat-ayat yang menjelaskan hanya Allah ta’ala yang mengetahui tentang waktu kejadian Hari Kiamat. Bertentangan dengan hadits yang shohih, seperti hadits palsu yang menjelaskan bahwa yang bernama Muhammad atau Ahmad tidak akan masuk Nereka, padahal sangat jelas di dalam hadits Nabi bahwa yang menyelamatkan seseorang itu adalah amalannya. Memiliki makna yang terlalu berelebihan, seperti Allah menciptakan seekor burung yang memiliki 70 ribu lisan, setiap lisan bisa berbicara dalam 70 ribu Bahasa. Bertentangan dengan realita, seperti hadits palsu”Terong menyembuhkan segala jenis penyakit” Maknanya tidak pantas dan hanya menjadi bahan ejekan, seperti hadits palsu”Seandainya beras itu adalah seorang laki-laki, maka dia adalah seorang yang lembut, tidak ada yang memakannya kecuali menjadi kenyang”. Menyerupai resep dokter, seperti hadits palsu”Al-Harisah makanan menguatkan punggung” Ini adalah sebagian ciri yang disebutkan oleh Ibnu Qayyim di dalam kitabnya. Apakah hadits palsu bisa diamalkan kalau maknanya shohih? Sumber Syariat Islam adalah Al Quran dan Sunnah, kalau ada kata atau makna yang bagus bukan dari keduanya maka bukan bagian dari Islam dan tidak boleh diamalkan sebagai ibadah. Akan tetapi kalau yang dimaksud bahwa hadits palsu tapi secara makna shohih, dalam arti makna yang terkandung di dalamnya adalah sesuai atau serupa dengan Ayat atau hadits yang lain. Hadits palsu tersebut tetap tidak boleh diamalkan, tapi kita beramal dengan ayat atau hadits shohih yang menunjukkan kepada makna tersebut. Kita ulangi lagi, bahwa hadits palsu itu adalah palsu walau kandungan isinya bagus, karena maksud dari palsu itu adalah palsu penisbatan penyandaran kepada Nabi. Hendaklah kita terus belajar, karena di zaman sekarang hadits palsu tersebar dengan mudah, dan banyaknya hadits-hadits palsu baru yang bermunculan. Semoga Allah taala selalu memberi taufik kepada kita untuk mengamalkan hadits yang shohih dan mengetahui hadits-hadits palsu, dan mampu menjelaskan tentang hadits palsu kepada umat. Amiin…!! *** Dijawab oleh Ustadz Sanusin Muhammad Yusuf , Lc. MA. Dosen Ilmu Hadits STDI Jember Anda bisa membaca artikel ini melalui aplikasi Tanya Ustadz untuk Android. Download Sekarang !! Dukung Yufid dengan menjadi SPONSOR dan DONATUR. REKENING DONASI BNI SYARIAH 0381346658 / BANK SYARIAH MANDIRI 7086882242 YAYASAN YUFID NETWORK KONFIRMASI DONASI hubungi 087-738-394-989 🔍 Biaya Pernikahan Dalam Islam, Mengambil Keuntungan Dalam Islam, Waktu Adzan Isya, Tanda Ajal Sudah Dekat Menurut Islam, Wallpaper Kalender, Cara Berzikir Selepas Solat, Ramalan Sifat Zodiak KLIK GAMBAR UNTUK MEMBELI FLASHDISK VIDEO CARA SHOLAT, ATAU HUBUNGI +62813 26 3333 28

w2NRV. 311 288 336 272 248 396 212 423 318

tanya jawab tentang hadits maudhu